Kamis, 31 Maret 2016

Tongoi Papua, FRANS PIGOME, Dewan Adat Byak Dan Pihak Agama Deklarasikan 3 Program


Ketua Umum Tongoi Papua, Frans Pigome sedang membacakan berita acara deklarasi tiga hal penting yang akan dilakukan pihaknya kedepan di Biak didampingi oleh Ketua Dewan Adat Biak, Yan Piet Yarangga dan sejumlah perwakilan lainnya Jubi/Marten

Jubi, byak-Selain menggelar workshop yang diikuti berbagai komponen masyarakat di Biak dan Supiori, Tongoi Papua, Dewan Adat Byak dan pihak agama (gereja) di Biak pun mendeklarasikan tiga program penting untuk dilasanakan di Biak kedepan.
Ketua Umum Tongoi,Papua Frans Pigome mengatakan, tiga agenda penting yang di deklarasikan adalah pendirian Training Center bertaraf internasional di Biak, pengembangan budaya dan kapasitas mayarakat adat di tujuh wilayah ada di Papua dan dan ecotourism.
“Traning Center bulan oktober 2015 sudah berjalan dengan lima kelas dan dipusatkan di gedung Petrus Kafiar sebab sebelumnya sudah ada kerjasama dengan pihak gereja di Biak untuk mengelola bangunan tersebut,” kata Pigome ketika ditemui wartawan, Kamis (12/3/2015) disela-sela workshop yang digelar di Hotel Arumbay, Biak.
Pengembangan budaya dan kapasitas masyarakat adat di tujuh wilayah adat lebih khusus di wilayah adat Saireri dilakukan untuk mengembangkan budaya di tujuh wilayah adat dan meningkatkan kapasitas mayarakat adat agar meningkat.
“Sementara untuk ecotourism, kami akan coba masuk dengan koperasi. Meskipun di biak sendiri telah banyak koperasi. Tapi kami ingin mencari sebuah format dan ingin memberikan akses yang baik agar hasil tangkapan masyarakat di Biak bisa terjual dengan hasil yang baik. Itu fungsi kehadiran kami,” jelas Pigome.
Pigome mengatakan hal tersebut membutuhkan dukungan semua pihak termasuk PT. Freeport Indonesia. Sebab bila dilakukan baik akan memberikan manfaat yang saling menguntungkan. Baik antara masyarakat Biak selaku penyuplai ikan mendapatkan keuntungan dalam bentuk finansial maupun PT. Freeport Indonesia sebagai konsumen ikan.
Khusus untuk program ecotourism Ketua Dewan Adat Byak, Yan Piet Yarangga mengatakan pihaknya mendukung, sebab program tersebut mendorong orang Biak untuk lebih mengelola potensi kelautan yang dimiliki. “Karena memang mayoritas, potensi dan karakteristik orang Biak di laut. Tidak ada pertanian yang besar yang ada hanya pertanian tradisional,” katanya. (Marten Boseren)

0 komentar:

Posting Komentar