Jumat, 01 April 2016

Legislator: Jika Memungkinkan Presdir Freeport Pemilik Hak Ulayat

Hampir semua mahasiswa di Seluruh Indonesia mendukung penuh Frans Pigome, Ketua Tongoi Papua menjadi Presiden Direktur PTFI
Jayapura, Jubi – Legislator Papua, Tan Wie Long menyatakan secara pribadi mendukung keinginan berbagai pihak agar Presiden Direktur (Presdir) PT. Freeport Indonesia (PT.FI) Orang Asli Papua (OAP).
 
Meski begitu Sekretaris Fraksi Golkar DPR Papua itu mengatakan, ia lebih cenderung ingin jika Presdir Freeport adalah OAP, harus berasal dari wilayah yang masuk area penambangan PT. Freeport alias pemilik ulayat.

“Kalau memang ada OAP dan siap, saya pikir kita harus dukung itu. Kalau saya Presdir Freeport itu dari suku-suku pemilik ulayat,” kata Tan kepada Jubi, Jumat (1/4/2016).

Alasanya, mereka yang berasal dari suku-suku pemilik hal ulayat paham betul kondisi dan masalah yang dialami masyarakat pemilik ulayat yang selama ini merasa dirugikan. Meski begitu lanjut dia, calon Presdir itu harus punya kriteria sesuai standar yang diinginkan perusahaan.

“Kriterianya harus benar-benar memadai. Orang yang duduk diposisi itu harus benar-benar punya kapasitas. Freeport ini perusahaan swasta dan multi nasional sehingga punya kriteria sendiri. Tentunya Freeport dalam berinvestasi mencari keuntungan. Baik bagi perusahaan, negara dan juga Papua,” ucapnya.

Meski begitu Tan menilai, Sumber Daya Manusia (SDM) OAP sudah layak. Tinggal bagaimana ia mengikuti tahapan-tahapan sesuai standar perusahaan. Tan juga ingin pemerintah pusat dan Freeport transparan kepada masyarakat Papua terkait pendapatan bersih perusahaan itu setiap tahunnya, berapa yang diberikan ke pemerintah pusat, kepada Pemperov Papua, dan berapa royalti kepada masyarakat Papua, terutama pemilik ulayat.

“Jangan hanya diketahui orang-orang tertentu. Jadi sebaiknya semua pihak mengusulkan nama-nama ke pemerintah dan Freeport. Nanti tentu akan diseleksi sesuai standar perusahaan. Tapi dari Papua juga harus satu suara. Jangan berbeda-beda persepsi,” katanya.

Terpisah, pihak Tim Pemberdayaan Tujuh Suku pemilik ulayat area penambangan PT. Freeport Indonesia menyatakan siap mengusulkan calon untuk menduduki posisi Presdir PT. Freeport Indonesia.

Anggota Tim Pemberdayaan Tujuh Suku, Yulianus Nawipa mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan calon Presdir Freeport. Namun ia masih merahasiakan siapa calon yang dipersiapkan menduduki posisi itu.

“Tapi intinya kami Tim Pemberdayaan Tuju Suku layak menempati posisi Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia. Kami punya program dan sistem yang jelas. Kami sudah merancang itu,” kata Nawipa via teleponnya.

Menurutnya, Tim Pemberdayaan Tujuh Suku sudah merancang program kerja yang jelas untuk kepentingan negara, perusahan, pemerintahan Papua dan masyarakat Papua umumnya.

“Tim Pemberdayaan Tujuh Suku tercetus untuk memberantas ketertinggalan, diskriminasi dalam pelatihan dan perekrutan karyawan serta hal lainnya,” kata Nawipa. (Arjuna Pademme)

Sumber : Tabloidjubi 

0 komentar:

Posting Komentar